Minggu, 26 November 2017

True story : ini cerita Tuhan shows his power to me

    Duduk di bangku kelas ‘12’ senior high school. Mengalami galau melanjutkan kuliah dimana. Which is one of thousands masalah gw disebabkan karena ‘financial’. menurut gw duit buat kuliah di indonesia terbilang mahal untuk swasta. Karena kualitas Perguruan tinggi negri yang you don’t have to ask me lah, gw berambisius belajar. Gw belajar online di salah satu website online berbayar, gw beli vouchernya, januari awal.
    Kesibukan anak klas 12 buat saya jadi susah belajar untuk SBMPTN alhasil gw belajar sbmptn, gila aja gw blajar SBMPTN februari tengah mepet. tiba hari sbmptn, oya pilihan gw salah satunya FMIPA ITB. Hari sebelom pengumuman gw isi dengan doa sampe jungkir balik. gw mimpi ketrima di ITB, gw ada firasat wah. Kemudian gw inget kalau Mimpi itu artinya berkebalikan. Bodo amat gw berdoa ayat andalan gw tiap ada un , juga tes yang penting itu matius yang berkata “mintalah kepadaku maka akan diberikan”. 
    Hari pengumuman tiba dan gw ga ketrima di PTN. you guys know what i feel, gw bener-bener berharap, karena satu satunya harapan gw kuliah ya cuma PTN. hari demi hari gw berasa ‘useless’ bangettt. Gw pun bangkit dan daftra kerja di bernofarm salah satu perusahaan farmasi terbesar di indonesia. Disaat gw putus asa kuliah karena gw bener2 gamau bebanin ortu segitunya. Alhasil gw kuliah di Atma Jaya Yogyakarta, seneng lah soalnya gw disitu mujizat. Kuliah disini enak kok kita dilatih banget bisa berbicara , jiwa pemimpin. Tapi hati gw tetep ke ITB/UI, gw fix-in buat coba tahun depan atau tahun 2018.
    Gw merasa berat kuliah disana, masalah biaya dan bilang ke mama gw “haduh mending ga usah kuliah ma, tahun depan aja, uang yang dibayar oktober udah keep aja.” tapi mama gw gamau begitu mama gw gamau nyerah emang best mom ever love you =* fyi aja bayaranya kalo gak salah 7 juta. gw brdoa ama tuhan tentang semua masalahnya. Detik inilah dia mengembalikan 7 juta ke gw. 
    Dengan caranya TUHAN YESUS mengadakan mujizatt dia emang ngembaliin uang gw dapett beasiswa dari atma jayaaaa. Gila loh swasta kan kalian tau sendiri lah ya, susah kan. apalagi pas gw liat daftarnya dari 2500 orang cuma ada 12 yang dikasih. Wow god beasiswa 4 tahun parahnya lagi ternyata sebagian uang dikembaliin yang udah dibayar, you’ve got me like “ wa waiittt, this is real ?”, “maybe salah orang kaliii”. ternyata gw suruh tanda tangan dan ups bener bener nama gw!. Dan duit yang udah dibayar yaitu 21 dikembaliin 7 juta, gila god you give me more than what i have asked to you!. Tuhan ngembaliin 7 juta dengan caranya. dan saudara gw juga dapet berkah dia ketrima di binus beasiswa 100% uang masuk, fyi aja kalian taulah ya beasiswa 100% itu almost mitos soalnya kan ini tes, bukan berarti ga bisa jalur rapot sodara gw, tapi beasiswa binus emang test dan sodara gw masuk tanpa biaya masuk yang senilai 28,000,000. fyi dia tes 2 kali yang pertama itu 25% karena katanya dari jogja ke jakarta dia ga belajar, di kereta juga susah ga tidur dan berangkat cuma 2 jam sebelom test. Beasiswa 100% tes ke 2 kenapa bisa lompat jauh ? karena yang ke 2 dia berdoa, dan BELAJAR. jadi buat kalian yang doanya belom terjawab just praying without ceasing. God will reply on his time and his way =)

short story : A Playboy’s diary

       “Cukup! Aku gak mau lagi denger apa – apa dari kamu. Cukup. Sampai di sini aja hubungan kita. Makasih!” Kata – kata itu benar – benar mengiritasi telingaku. Ah, segera kuabaikan. Dalam hatiku aku berkata, “Yup, sama – sama”
Di kalangan cewek sekolahku, aku mendapat predikat playboy. Suka gonta – ganti pasangan. Habis gimana lagi? Aku tipe orang yang mudah bosan. Aku bosan jika harus terpaku pada satu objek. Terlalu membosankan jika kita tak mencari alternative lain. Hidup ini dinamika. Hidup ini perubahan dan harus selalu berubah. Begitu juga dengan cewek. Aku perlu mencari cewek lain.
Bodohnya mereka adalah jika mereka sudah tahu bahwa aku playboy, mengapa mereka mau menerimaku? Kalau sudah tahu aku playboy, mengapa juga banyak yang mengejar aku? Hah, bodoh sekali mereka! Apa karena aku famous? Apa karena aku charming? Apa karena aku anak band? Apa karena aku OSIS? Atau karena aku ganteng? Hahaha aku geli sendiri ketika ada seseorang yang bilang aku ganteng.
Sebenarnya sih, mantanku cantik – cantik. Tetapi aku sudah bosan dengan mereka. Kebanyakan dari mereka cewek manja. Ada juga sih cewek matre yang minta dibayarin terus. Cewek yang suka memanfaatkan orang lain juga pernah jadi mantanku. Cewek tomboy yang arrogan. Cewek yang keliatan dari luar manis tetapi hatinya sepah. Cewek berkerudung yang munafik, kerudung hanya sebagai topeng dari tingkah laku yang liar. Kerudung hanya dikenakan ketika di sekolah, di luar sekolah kerudung dibuang dijadikan gombal. Aku pernah mendengar seseorang bertanya, “Giman ya kalo playboy ketemu playgirl?” Nah itu juga pernah kualami. Aku pernah berpacaran dengan playgirl.
Mereka semua busuk!!! Cantik, menarik dari luar. Tetapi bila dilihat ke dalam hati, hati mereka busuk bagai makanan yang ditumbuhi belatung. Kotor dan menjijikkan. Tingkah laku hamper semua mantanku tidak karuan. Bisa dibilang tidak punya etika.
Kebanyakan dari mantan – mantanku, setelah aku tahu sifatnya aku akan memutuskan mereka. Entah dengan cara apapun. Ada yang kujahilin sampai menangis, ada yang kufitnah, ada yang kusindir tentang penampilan, ada yang kubuat cemburu, intinya berbagai cara akan kulakukan supaya aku terlepas dari cengkraman nenek sihir.
Hobiku “php” in cewek. Aku suka banget. Entah mengapa, aku enjoy banget dengan apa yang aku lakukan. Meskipun aku tahu kalau itu bisa menyakitkan perasaan cewek dan itu tidak baik. Dosa juga sih sebenarnya. Tetapi dengan ”php” in cewek aku dapat feel puas. Karena kepuasan itu mahal dan tak dapat terbayarkan oleh apapun.
Biasanya sih kalau aku “php” aku sering melemparkan senyuman ke korbanku. Supaya mereka melting terus mengkhayal dan berandai – andai setinggi langit. Dan akhirnya broken heart… Hahaha =D
Pernah suatu hari aku sadar kalau aku seharusnya menjalin hubungan dengan cewek baik yang anggun, lemah lembut, bisa mengerti aku apa adanya, and of course bisa merubah sifat – sifatku yang jelek, bisa menuntun aku menjadi pribadi yang baik. Tetapi sayang, fikiran itu sering hilang seiring dengan sifatku yang mudah bosan.
Detik demi detik. Menit demi menit. Jam demi jam berlalu. Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Waktupun terus berjalan. Ada seorang gadis cupu yang gayanya engga’ banget. Aku males liat dia. Sudah pendek, coklat, gendut, stylenya seperti orang pondokan yang kamseupay, aneh, hidup lagi. Hmmh cewek seperti dia sudah dipastikan tidak lolos tahap verifikasi untuk menjadi pacarku. Jangankan pacar, calon “php” aja engga’. Kamse!
1 bulan kemudian aku melihat perubahan pada cewek kamse itu. Dia terlihat sedikit mengikuti mode. Tetapi menurutku biasa saja, karena sekali kamse tetap kamse. Aku tak respect. Mungkin dia berusaha tampil menarik, atau sedang ada cowok yang dia incar, atau mungkin berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan SMA yang berbeda atmosfir dengan lingkungan pondokan? Ah sudahlah, untuk apa aku memikirkan hal tidak penting semacam ini.
Keesokan harinya… Aiiih aku masih jomblo. Siapa ya yang mau denganku? Aku buka pendaftaran nih. Ternyata tidak enak ya jadi jomblo. Kemana – mana sendiri. Tak ada yang menemani, tak ada yang bisa dipamerkan ke teman – teman sebagai koleksi, bosan, tak bisa bermain hati, tidur tak ada yang menemani #uups bercanda# sepi, aku ingin jalan!
Pagi ini aku sekolah dengan tak bersemangat. Aku malas sekali. Hari – hari terasa hampa. Tak ada yang bisa dimainin. Aku malu pada teman – teman satu gank – ku. Aku merasa mulai tidak laku.. Hmmmh aku harus melakukan perubahan. Tetapi apa?
“Woooi bro, what’s up? Fine?” teriakan temanku mengagetkanku. Aku hanya diam. “Loh loh kok lesu kenapa bro? What’s wrong?” aku malas menjawab pertanyaan temanku. “Hei, share to me about your…” Aku memotong pembicaraan temanku, “Aissh, huh” “Hmmh, maybe u need a time for alone.., but don feeling alone.. I’m beside u. Call me if u need me. Okay?.” Lagi – lagi aku terdiam, begitu malasnya aku  menjawab pertanyaan temanku hingga aku tak mengeluarkan sepatah katapun. “Are u listen to me?” Aku hanya menatap mata temanku. “Alright bye. Have a nice dayJ” Temanku meninggalkanku di balkon sekolah. Aku ingin bolos hari ini. Rasanya tak ada passion untuk sekolah.
1, 2, 3 aku mengendap – ngendap menuju pintu gerbang sekolah dan berusaha untuk kabur. Satpam mencegatku dan menanyaiku. Aku berkata bahwa aku ingin mengambil barang di mobil yang tertinggal. Akhirnya, aku diperbolehkan keluar dengan catatan segera kembali supaya tidak terlambat karena pintu gerbang akan ditutup 2 menit lagi. Kata – kata itu tidak kupedulikan. Aku hanya mengangguk dan berusaha lari untuk menghilangkan jejak, kemudian menuju pusat perbelanjaan depan sekolahku.
Ketika aku berlari aku menabrak cewek. Kulihat ia dari ujung kaki hingga ujung kepala. Dan ternyata cewek itu adalah cewek kamse yang upay banget. “Hoi, gapunya mata ya? Liet – liet dong kalo jalan!” bentakku keras. “Maaf, aku gak sengaja. Maaf. Maaf.” Jawabnya. “Hah, gak sengaja? Payah banget sih! Liet pake mata. Matanya dimana?” sambungku. “Maaf, maaf. Aku minta maaf.” Jawabnya. “Maaf maaf. Ooh pantesan kerudungnya kurang naik mbak, mangkanya matanya ketutupan.. Hah payah!” Setelah kata – kata kasar yang kulontarkan, aku segera lari. Sebenarnya bukan maksudku untuk berkata seperti itu. Aku terbawa emosi. Ingin cepat – cepat kabur dari sekolah tanpa ketahuan ditambah aku tidak respect dengan cewek itu. Aku tau aku salah, dalam hatiku aku minta maaf padanya karena sesungguhnya aku yang lari tidak lihat – lihat kalau ada orang. Akhirnya aku menabraknya dan menjatuhkan buku – bukunya.
Setelah sampai di mall, aku cepat – cepat menuju parkiran untuk melepas seragam karena aku dobelan baju. Seusai melepas seragam, aku masuk mall dengan gembira. Aku merasa benar – benar cuci mata. Segar sekali. Cewek cewek sexy memakai hot pant, chinese – chinese yang membuka kerah leher hingga terlihat ________. Hehe :p. setelah berkeliling – keliling mall. Kakiku terasa capai. Wajar saja aku berkeliling selama 6 jam. Tak terasa lama, karena aku melakukan hal yang kusukai. Setelah capai aku pulang ke rumah.
Keesokan harinya kuulangi hal yang sama. Aku berangkat sekolah memakai seragam, kemudian kabur ke mall. Begitu seterusnya sampai seminggu. Setelah seminggu, aku dicegat oleh bundaku. Bundaku mendapat telpon dari wali kelasku. Aku ditanyai kemana aku selama ini  dan aku tak bisa menjawab. Bundaku mengira aku pergi ke warnet untuk bermain game online. Aku hanya mengangguk. Padahal sebenarnya aku tidak suka bermain game.
Setelah dimarahi dan diceramahi orang serumah. Di siang yang terik aku berangkat ke sekolah untuk meminta maaf pada wali kelas dan berjanji untuk tidak mengulangi kenakalanku lagi. Tetapi aku tak tulus karena itu hanya basa – basi.
Waktu berjalan. Tak terasa aku sudah kelas 11. Dan aku masih jomblo. Belum ada huntingan yang cocok. Aku memilih jurusan IPA meskipun aku tak tahu aku bisa menjalaninya atau tidak. Aku terpaksa masuk IPA karena orangtuaku memaksaku. Wajar saja. Karena orangtuaku berambisi untuk menjadikan aku dokter. Padahal aku sama sekali tidak minat menjadi dokter
Kuhitung selama 2 tahun di SMA aku sudah 8 kali berpacaran. Aku ingin pacaran lagi. Gatal rasanya tak mempunyai cewek. Dan 4 hari setelah aku berniat untuk pacaran, aku langsung mendapat pacar. Hmmh pacarku yang satu ini manis, stylish lagi, penampilannya selalu berubah dan itu membuatku tak bosan. Tak seperti cewek kamseupay itu.
7 bulan berjalan, aku mulai bosan. Ini waktu pacaranku terlama dari sebelum – sebelumnya. Aku mulai melirik cewek lain. Aku ingin ganti pacar. Cewekku ini overprotective dan selalu ingin diperhatikan. Aku tahu dia menyayangiku. Tetapi tidak begitu juga caranya. Dia terlalu overprotective dan itu membuatku malas.
Keesokan harinya cewekku kuputus. Dia menangis. Aku tahu itu menyakitkan. Tetapi mau bagaimana lagi? Kalau tetap dipertahankan dia juga yang kasihan. Karena aku sudah bosan dan dia tak kuperhatikan. Kemudian aku memacari sahabatnya. Itu pasti sakit baginya. Dia sempat terlibat perdebatan yang sengit dengan sahabatnya. Hah, bukan urusanku.
Baru 2 minggu berpacaran. Aku sudah mengetahui seluk beluknya. Terlalu norak dan berlebihan. Dan aku memutuskan hubungan dengannya untuk mencari objek lain. Akhirnya aku mendapat kakak kelas yang tenar satu sekolah. Dia dancer. Tinggi, cantik, baik, sexy, molek. Sudah mau lulus, tetapi aku bersyukur bisa pacaran dengan kakak kelas ini, karena 23 cowok yang pernah menembak hanya aku yang diterima. Kakak kelas ini baru pertama kali pacaran dan aku pacar pertamanya. Ternyata, sebelum aku mengenal kakak ini, dia sudah menyukaiku.
Baru seminggu berjalan, aku ketahuan bundaku kalau berpacaran. Aku dimarahi habis – habisan. Aku tidak boleh pacaran. Kata bundaku jika aku tetap pacaran maka aku akan langsung dinikahkan. Huh, menyebalkan sekali. Dasar orangtua tak mengerti anak muda jaman sekarang! Orangtua tidak toleran! Tidak mau mendengarkan anak! Mengapa ketika aku pacaran yang dulu – dulu tidak pernah ketauan? Dan kini giliran mendapat pacar perfect yang menyayangiku dan aku menyayanginya malah ketahuan. Aku benci sekali!! Aku benci bunda! Bunda menelfon kakak kelasku dan memutuskan hubungan dengan kakak kelasku. Maaf kak!!!
Keesokan harinya aku menemui kakak kelasku untuk meminta maaf. Aku meminta untuk tetap melanjutkan hubungan. Dan aku mengatakan bahwa aku sangat menyayanginya. Baru kali ini aku tulus. Tetapi kakak kelasku hanya tersenyum. Seperti tak terjadi masalah. Dia menolak, dia setuju dengan ibuku. Ya Allah, apa yang dikatakan ibuku hingga membuat kakak ini setuju untuk mengakhiri hubungan?
Ketika di rumah seusai pulang sekolah, aku mendengar berita yang tak mengenakkan. Karena sedih, kakak kelasku berusaha menghilangkan kesedihannya dengan balapan motor. Ia mengalami kecelakaan. Paha kanannya patah. Dan itu tak bisa membuatnya berkarir lagi. Tidak bisa dance lagi. Maaf kak. Gara – gara aku masa depanmu susah. Maaf kak. Hanya kata maaf yang bisa kuucapkan. Maaf kak, aku menyesal.
Kejadian ini memberiku pelajaran bahwa tak seharusnya aku memainkan perasaan wanita. Sekuat dan setegar apapun wanita terlihat, ia tetap memiliki  perasaan  yang sangat lembut yang membutuhkan kasih sayang. Jika terluka, dia akan kehilangan kontrol emosi dan melakukan apapun asal membuatnya kembali lagi.
Hari – hariku diliputi rasa bersalah dan penyesalan. Tak akan kuulangi lagi kegemaranku mempermainkan perasaan wanita. Aku ingin taubat. Aku tak ingin lagi menjadi playboy, aku ingin menjadi prayboy.
Masalah cewek yang kuhina – hina kamseupay. Dalam hatiku aku minta maaf. Tidak seharusnya aku berkata – kata kasar. Semoga kau mendengarnya. Maaf aku tidak gentle. Tidak seharusnya pula aku menilai seseorang hanya dari fisik. Maaf!
Setelah kejadian itu pula aku berusaha keras untuk menjadi prayboy. Aku menjaga setiap pandanganku dari perempuan. Aku tak ingin melakukan kesalahan lagi. Aku tak berniat untuk pacaran. Aku tak ingin menyakiti perasaan perempuan.
Aku yakin, suatu saat nanti jika sudah datang waktunya. Allah akan mengirimku wanita yang  sesuai denganku untuk menjadi teman sekaligus kekasih hatiku. Dan aku berjanji, ketika waktu itu datang aku akan setia padanya untuk selamanya.
Aku tak ingin mengulang kegagalan rumah tangga orang tuaku. Aku ingin menjadi imam yang baik. Aku ingin menjadi orangtua yang baik untuk anak – anakku. Cukup sampai pada orangtuaku yang gagal. Aku ingin memangkas generasi yang tidak baik. Aku harus memulai generasi yang baik.
Ketika ada upacara bendera, siswa – siswi yang berprestasi dipanggil ke depan. Aku melihat cewek yang kuhina – hina itu maju ke depan. Dia memenangkan lomba konseling antar SMA se – Indonesia. Minggu berikutnya aku melihatnya dipanggil ke depan lapangan, kali ini dia memenangkan kejuaraan volley. Aku tak menyangka cewek pondokan bisa bermain volley. Minggu berikutnya ia maju ke depan lagi. Ia mendapat juara 1 olimpiade astronomi tingkat provinsi. Wah keren sekali. Selama 3 minggu berturut – urut dipanggil karena mendapat juara. Minggu ke 4 aku tak melihat ia dipanggil. Tetapi aku melihatnya ke depan dan berbaris menghadap pohon. Setelah itu barulah kutahu bahwa dia terlambat. Hah, lucu sekali. Setelah dipanggil karena prestasi. Kini dipanggil karena poin.
Seusai pulang sekolah, aku melihat ada segerombol murid – murid yang berdesakan masuk ke Ruang Aula. Aku penasaran. Apakah itu kumpul OSIS atau apa. Aku ingin masuk. Sebelum itu aku bertanya pada salah satu murid. Dan ia menjelaskan bahwa ada tanya jawab masalah konseling seputar lomba yang kemarin menang. Siapapun boleh bergabung. Setelah itu aku mengerti apa sebabnya murid – murid berdesakan ingin masuk. Aku pun juga berminat untuk mengikuti.
Setelah masuk aula aku kegerahan. Sempit dan panas sekali. Tetapi meskipun panas, audience tetap bersemangat untuk melanjutkan tanya jawab. Aku tak bisa melihat siapa pembicaranya. Setelah ada anak depanku yang meninggalkan tempat barulah aku bisa sedikit bergerak bebas. Aku bisa melihat pembicaranya. Dan ternyata pembicaranya adalah cewek yang aku hina – hina kamseupay.
Cewek yang kuhina – hina ternyata dia memiliki segudang prestasi yang membuat siapa saja kagum termasuk aku. Sementara aku? Apa prestasiku selama ini? Aku hanya bisa mengkoleksi cewek dan mempermainkannya sebagai boneka. Aku tersindir oleh perkataanya. “Playboy menjadikan perempuan sebagai boneka yang bisa dimainkan sesuka hatinya. Sementara cowok sejati tidak suka main boneka.” Hmmmh playboy adalah aku yang dulu. Tetapi sekarang dari kejadian itu aku sadar jika selama ini aku salah. Pengalamanlah yang menjadi guruku. Selain itu, kata – kata konselingnya juga memotivasiku untuk berprestasi. Mendadak, banyak murid yang tertarik mengikuti ekstrakurikuler konseling. Padahal sebelumnya ekstrakurikuler konseling peminatnya hanya 3. Tetapi setelah cewek ini menang se – Indonesia, jadi banyak yang tertarik mengikuti ekstrakurikuler ini.
Lama – lama aku makin tertarik dengan gadis ini. Penampilannya memang biasa saja. Tetapi dia pintar. Aku memang tak ingin pacaran. Tetapi aku hanya ingin berteman dengan dia. Mungkin saja dia bisa membantuku menyelesaikan masalah – masalahku. Atau mungkin dia bisa jadi penyemangatku. Aku mencoba mencari – cari informasi tentangnya.
Aku berusaha bertanya – tanya pada teman – temanku. Tetapi tak ada yang mengerti. Yah, benar. Aku berteman dengan teman – teman yang tidak karuan. Aku berteman yang tidak selektif. Dan giliran aku bertanya ke anak kelas lain aku malah diledekin suka.
Kurasa percuma saja aku bertanya, lebih baik aku berkenalan langsung. Dengan begitu kita akan mengenal satu sama lain. Seharian aku mencarinya, tetapi aku tak menemukannya. Kucoba untuk mengakhiri pencarian.
Seusai pulang sekolah aku pergi les. Ketika sampai di tempat les – lesan aku melihatnya. Aku ingin berkenalan dan menyapanya tetapi entah mengapa ada sesuatu yang menahanku untuk tidak melakukannya. Aneh sekali.
Aku masuk ke ruang les. Dia dibelakangku. Oh tidak. Jangan – jangan aku sekelas dengannya. Tetapi sebelumnya aku tak pernah melihatnya. Lalu? Heeem, ternyata aku salah sangka. Dia mengambil kursi diluar. Dia mengikuti tambahan. Keingintahuanku semakin menjadi. Aku ingin mengetahui siapa namanya. Akhirnya aku keluar daru kelas dan mengikuti tambahan dengannya. Tentor menanyaiku asal sekolah dan aku menyebutkan. Ia pun demikian. Lalu tentor bertanya “Kalian satu sekolah?” kami berdua menjawab serempak, ”Iya” tentor menanyakan apakah kami sudah saling kenal. Lalu ia menoleh ke arahku dengan ekspresi datar. Ehm, apakah dia sudah lupa denganku? Seseorang yang pernah mengata – ngatainya? Ehm, mungkin dia tidak menghafal mukaku. Sudahlah tak apa.
Aku mengambil kertas absen setelah ia menuliskan namanya. Haha sepertinya sedikit cocok. Fildzah Aini Firdaus dengan Fritzky Indra Devian.. sama – sama 3 kata. Sama – sama berawalan F. dan nama kamipun diawali huruf F. Fildzah dan Fritky.
Selama les dia aktif bertanya dan menjawab. Kelihatannya dia anak yang pintar. Dan parahnya, aku tidak sambung dengan pelajarannya. Aku tak tahu materi yang dipelajari. Aku minta ia mengajariku karena tentor sudah angkat tangan.
Hmmh, betapa lemotnya aku. Betapa tertinggalnya aku sering bolos sekolah. Akhirnya akupun pura – pura faham. Kurasa aku harus belajar ekstra supaya dapat mengejar ketertinggalanku. Kurasa fokus ke studi memang tak ada salahnya. Oke mulai saat ini aku berniat untuk fokus ke studi. Aku tak memikirkan pacaran. Sekolah bukan untuk mencari pacar, tetapi menimba ilmu sebanyak – banyaknya agar menjadi orang yang bermanfaat.
Hari – hari kujalani dengan penuh kesadaran untuk menjadi cowok prayboy. Aku ingin rajin fokusku ke pendidikan. Anehnya, aku ada rasa dengan cewek kamse itu. Hmmh dia tak cantik tetapi mengapa aku suka? Apa karena kepintarannya? Entahlah. Aku juga melihat perubahan yang signifikan pada dirinya. 2 tahun di SMA dia terlihat lebih stylish, kulitnya tampak cerah, tambah tinggi. Padahal awal aku melihatnya dia terlihat kamseupay. Sekarang lebih menarik. Memang, perempuan memang cepat sekali berubah.
Mencintai seseorang tidak melihat dari kesempurnaan fisik tetapi lihat dari kesungguhan hati. Aku termakan oleh omonganku sendiri. Gadis yang tadi tak kulirik dan kuremehkan. Kini kukejar. Bagai seekor ulat jelek kini ia telah berubah menjadi kupu – kupu yang cantik. Aku terpesona olehnya. Mungkinkah dia gadis yang kudambakan dari dulu? Gadis saleh yang anggun dalam bertingkah dan bertutur kata. Gadis yang bisa merubahku menjadi pribadi yang baik.
“Tetapi sampai kapan aku menangung getaran cinta ini?” Aiiih lagu kerispatih ini benar – benar menyindirku. Aku terpesona dengan seorang gadis berkerudung itu. Dan ini bukan pandangan pertama. Apa dia ku “php” in aja ya? Tidak! Aku sudah berjanji menjadi prayboy. Aku sudah mengubur sifatku yang playboy. Aku tak ingin memanggilnya cewek lagi. Karena itu tidak sopan Meskipun itu dalam hati.
Gadis ini terlihat polos, tetapi pintar. Langganan juara olimpiade. Stylenya sekarang anggun. Subhanallah apa ini yang dinamakan cinta? Entahlah. Minggu depan aku latihan gladi bersih wisuda kelas XII. Aku terpilih menjadi perwakilan OSIS.
Seminggu kemudian… Latihan gladi bersih dan aku melihat Fildzah. Hmmh mungkin dia perwakilan siswa berprestasi.aku ingin menyapanya. Tetapi entah mengapa lagi – lagi ada sesuatu yang menghalang – halangiku untuk menyapanya. Aku hanya sekali berinteraksi dengannya, hanya ketika tambahan. Kutunda untuk menyapanya. Mungkin lain kali ada waktu yang tepat untuk menyapanya.
Waktu wisuda kelas XII akhirnya tiba. Benar dugaanku. Dia adalah perwakilan dari siswa berprestasi. Wahhh, keren sekali. Anehnya, selain maju sebagai siswa berprestasi dia juga maju ke panggung sebagai lulusan. Baru kusadari bahwa dia anak aksel. Pantas saja aku tidak sambung pelajaran yang ia terangkan pada waktu itu.  Ketika acara selesai aku mencarinya dan berusaha sedapat apapun mengutarakan perasaanku padanya. Aku tidak ingin menembak dan menjadikannya pacarku. Aku tak ingin pacaran. Aku tak ingin menyakiti perasaan perempuan lagi. Aku hanya ingin aku jujur terhadap perasaanku selama ini. Akhirnya aku menemukannya. Aku mencoba mengikutinya sampai pintu gerbang. Namun semua terlambat. Dia sudah masuk ke mobil. Aku tak sempat mengutarakan perasaanku padanya. Aku menyesal. Aku mencoba melupakan semua tentangnya.
Setahun berjalan. Aku bisa melupakannya. Memang semua itu butuh proses. Melupakan seseorang juga butuh proses. Aku yakin bahwa perasaanku terhadap perempuan selama ini hanyalah cinta monyet. Aku mencoba fokus ke pendidikan. Aku mencoba untuk berprestasi.aku ingin menyenangkan orangtuaku terutama bundaku yang selama ini sering aku kecewakan. Aku ingin sepenuh hati masuk IPA dan menjadi dokter. Semangat dan kerja keras kulakukan setiap hari. Dan ternyata jika ada kemauan pasti ada jalan. Akhirnya aku bisa masuk Fakultas Kedokteran.
Ternyata SMA bukan pertemuanku yang terkahir dengan Fildzah Aku menemuinya lagi. Dia menjadi kakak tingkatku. Ternyata dia mengambil jurusan kedokteran. Entah mengapa aku senang sekali. Perasaaan yang dulu sudah kukubur sekarang tumbuh lagi. Bahkan berlipat. Aku berhasrat untuk memilikinya. Apapun caranya. Aku jadi lebih bersemangat untuk menjadi dokter.
Waktupun terus berjalan. Ini  tahun ke 4 aku kuliah, semester depan aku koas. Sepertinya dia sudah lupa denganku. Atau memang sejak awal dia tidak mengenalku. Hanya satu kali aku pernah berbincang dengannya. Mungkin ia lupa denganku. Hmmh aku jadi merasa tak dianggap.
Yang kubutuhkan sekarang adalah gadis muslimah yang mencintaiku apa adanya dan rela menjadi pendamping hidupku untuk selamnya. Jika gadis itu Fildzah aku takkan menolaknya. Jika bukan juga tidak apa – apa. Ya Allah kabulkanlah doaku.Engkau tak harus mengabulkannya sekarang! Engkau bisa memberikannya tahun depan atau beberapa tahun lagi padaku. Amiin J. Aku semakin sadar bahwa perempuan baik – baik akan mendapat laki – laki yang baik. Sebaiknya laki – laki yang tak baik juga akan mendapat perempuan yang tak baik.
Setelah satu tahun 8 bulan koas kini aku semakin yakin untuk memilikinya. Tidak lagi menjadikan pacar tetapi menikahinya. Keinginanku semakin mantap. Apalagi aku tahu kalau dia belum ada yang punya.


Keesokan harinya aku pergi untuk menemuinya. Aku mengatakan semuanya. Aku menceritakan bahwa aku adalah teman SMA nya. Dan aku tak menyangka dia masih ingat aku. Dia mengingatku sebagai teman yang pernah ikut les bareng. Aku senang sekali dia masih ingat. Tetapi semoga saja ia tak ingat dengan kata – kataku yang kasar sewaktu aku menabraknya. Aku mengutarakan perasaaanku dan pertanyaan yang hanya dibalas dengan simbol yang tak kuketahui maksudnya yang masih mengganjal dihatiku adalah ketika aku bertanya, ”I love u deep ini my heart. I love u more than else. If I wanna marry u, do  u want to receive it?” Fildzah hanya tersenyum. Aku semakin bingung. Aku juga menambahkan, “Jika engkau menerimaku maka engkau adalah pelabuhan hatiku yang terakhir ” Dan ia membalas dengan tersenyum. Aku tak tahu apa artinya senyuman itu.

visitors

Flag Counter