Sabtu, 16 Agustus 2014

Apakah salah memilih Juruan IPS? Mengapa Jurusan IPA lebih unggul?

Hello sobat! Kali ini saya akan membahas salah satu pokok bahasan yang terjadi di saat kita berada di SMA. Dipostingan kali ini, saya hanya ingin berbagi pengalaman dan mengungkapkan pendapat. So' silahkan simak dan cobalah renungkan!

Ditingkat Sekolah Menengah Atas, kalian semua pasti akan dibingungkan oleh penjurusan. Antara IPA, IPS dan Bahasa. Apa yang kalian pilih? IPA, IPS atau bahkan Bahasa kah? Hmm, menurut saya, hal itu harus benar-benar sesuai dengan minat dan kemampuan kita masing-masing. Sekarang, coba pikirkan, apa keuntungan kita memilih suatu jurusan tanpa kita kuasai sama sekali dan tidak kita senangi? Ikhlas adalah kata pertama yang harus kita jalani dalam pengambilan jurusan. Tanpa dengan rasa Ikhlas kita tidak akan tenang menghadapi semua kegiatan belajar. Ikhlas itu memang mudah diucap maupun didengar tapi untuk melaksanakannya itu jauh lebih sulit dibandingkan dengan bersabar. Jadi kunci utamanya kita harus mengambil jurusan yang memang sesuai dengan minat dan kemampuan kita agar dalam proses belajarpun akan ikhlas dan tanpa beban.

Sekarang permasalahannya, mengapa jurusan IPA selalu menjadi unggulan dibandingkan jurusan lainnya? Menurutku jurusan apapun itu sama. Hanya mata pelajaran yang membedakan. Tapi intinya kita tetap belajarkan? IPA itu cenderung hitung-hitungan dan setiap hari kita harus bergelut dengan jutaan angka. Sedangkan IPS identik dengan hafalannya yang segunung. Sedangkan Bahasa, kefasihan kita dalam berbahasa dan cara kita berbicara dimanapun berada adalah hal yang utama. Menuruku itulah yang membedan dari ketiga-tiganya. Banyak orang yang beranggapan bahwa apabila kita tidak masuk IPA, rasa malu akan menyelimuti. Malu? Mengapa harus malu? Coba renungkan, apabila tanpa juruan IPS tak akan ada pemimpin-pemimpin politik. Tanpa jurusan Bahasa, tak akan ada yang bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahkan tak akan ada yang bisa fasih berbahasa asingkan? Gengsi yang tinggi membuat banyak anak dan orang tua memilih juruan IPA. Jaman sekarang masih berfikiran gengsi? Mau kapan kita maju kalau masih memikirkan gengsi! Kita hidup di dunia itu perih, maka dari itu tak perlulah mempunyai gengsi tinggi yang hanya akan menjerumuskanmu semakin dalam! Lalu, ada juga yang berpendapat bahwa masuk jurusan IPA sangat menguntungkan karena saat kuliah nanti kita dapat mengambil jurusan apa saja, baik IPA ataupun IPS. Sedangkan IPS tak bisa mengambil bidang para IPA. Apa itu adil? Sekarang coba kita berfikir lagi, bila anak IPA mengambil lahan anak IPS, sampai lahan IPS dipenuhi oleh anak IPA. Lalu harus kemana anak-anak IPS? Sedangkan mereka tak bisa mengambil lahan anak IPA! Harusnya ada ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan ini. Hal ini benar-benar tidak adil. 

IPS dikenal dengan cap anak nakal! Apakah itu benar? Itu tergantung pada diri kita sendiri. Toh nyatanya, anak IPA juga pasti ada saja yang nakalkan? Tak selamanya yang nakal itu adalah anak IPS. IPS juga terkenal dengan sebutan buangan! Kata siapa? Saya ingin berbagi pengalaman, nama saya Siska Fajar Kusuma sekarang saya duduk di kelas XI IPS 1. IPS adalah pilihan saya walaupun sebenarnya saya masih belum yakin untuk meneruskan kemana nantinya. Cap buangan itu tak saya dengar. Karena kenyataannya, waktu di kelas sepuluh di semester 1 dan 2 saya masuk 2 besar. Hal yang sangat membanggakan. Rengking 2 besar itu menjadi bukti bahwa saya mampu masuk IPA, walaupun nilai Fisika saya memang standar saja. Tapi nilai Kimia saya paling besar ketiga loh di kelas sepuluh :p hhe. Walaupun saya mampu untuk masuk ke IPA, tapi saya bertekad untuk lebih mempelajari IPS. Hafalan sudah melekat pada hidup saya dibandingkan harus menghitung angka-angka yang membuat saya kesal. Apa saya disebut anak buangan masuk ke IPS? Tidakkan? jadi jangan pernah mengatakan bahwa IPS adalah buangan.

Cita-cita terdekat saya kali ini, ingin membangkitkan nama IPS agar tak kalah dengan IPA. IPS juga harus maju. Apalagi saya begitu miris bila melihat keadaan di sekolah saya dengan 8 Kelas IPA, dan 3 Kelas IPS. Hem, perbandingan yang cukup jauh ya. Maka dari itu saya ingin membuktikan bahwa IPS bisa berada di atas anak IPA. Karena nyatanya, Anak IPS yang memimpin  negara inikan? bukan anak IPA! Lalu di hari Ulang Tahun sekolah saya yang ke 55, diadakan lomba cedas cermat antar anak kelas 10. Apa yang terjadi? Anak IPS berada diatas anak IPA! Juara pertama dimenangkan oleh anak CIBI. Wajarlah, mereka mempunyai IQ dan kemampuan lebih. So' gak aneh kalau mereka menjadi juara pertama. Tapi juara kedua adalah anak IPS sedangkang juara tiga adalah anak IPA. Kalau boleh jujur saya ingin tertawa mendengarnya. Buktinya saja anak IPS mampu mengalahkan anak IPAkan? Mulai detik ini saya akan merubah diri saya sendiri untuk mencerminkan anak IPS yang baik. Agar cerminan anak IPS Nakal itu tidak akan terdengar lagi. Sebelum menyuruh orang lain untuk berubah, sebaiknya rubah dulu diri kita sendiri. Intinya saya ingin, meningkatkan dan membangkitkan anak IPS!

So' untuk kali ini, saya mengajak kalian semua untuk memilih jurusan sesuai minat dan kemampuan kalian semua. IPA, IPS ataupun Bahasa sama saja. Tapi ingat jangan pernah remehkan anak IPS ataupun Bahasa. IPA itu tidak selalu menjadi unggul. Semua keputusan ada di tangan kalian semua sob. Jadi kalian semua jangan sampai salah pilih. Masa depan ada di genggaman kalian semua. Ada di depan mata kalian semua. Tapi yang terpenting, bagaimana kalian berusaha untuk mendapatkan hal itu! Jangan menyerahlah dan teruslah belajar. Belajar itu tak kenal usia! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

visitors

Flag Counter