Eksplorasi Planet Mars terus dilakukan. Kabar terbaru, kendaraan robot penjelajah Badan Antariksa AS (NASA), Curiocity bakal mengebor pada sebuah situs di Mars pekan ini.
Pengeboran kali ini diharapkan bisa mempelajari semen yang menahan butiran batu kecil dalam baru pasir, melansir Daily Digest, Senin 28 April 2014.
"Kami ingin mempelajari lebih lanjut proses basah yang membelokkan deposit pasir menjadi batu pasir di sini," jelas John Grotzinger, Ilmuwan Proyek Curiosity yang berasal dari California Institute of Technology, Pasadena, California.
Peneliti, kata Grotzinger, ingin mengetahui lebih dalam komposisi cairan apa yang mengikat butir-butir bersama. Komposisi kimia air merupakan bagian cerita kelayakhunian yang tengah diselidiki.
Menariknya, kemungkinan lokasi pengeboran lempengan batu pasir itu dinamai "Windjana." Nama itu mirip dengan suatu daerah kecil yang ada di Kimberley, Australia bagian barat.
Jawaban dari situs pengeboran itu dapat membantu ilmuwan mempelajari lebih lanjut kondisi dan bentuk lanskap Planet Merah di masa lalu. Bahkan bahan itu bisa jadi bekal untuk menguak pertanyaan apakah Mars pernah memiliki lingkungan yang mendukung kehidupan.
Sebelum mengebor di situs Windjana, Curiosity akan mengamati situs dengan kamera dan spektrometer sinar X. Kendaraan robotik ini juga akan menyikat debu pada bidang kecil tanah pada batuan Mars serta menggunakan tembakan laser guna membaca komposisi batuan.
Nah, jika situs dipandang cocok, segera Curiosity akan mengebor, mengumpulkan bahan sampel bubuk dari dalam batu pasir itu. Selanjutnya bahan itu dianalisa dengan instrumen laboratorium yang berada di Curiosity.
Pengeboran ini akan menjadi proyek pengeboran yang ketiga Curiosity. Dua lokasi pengeboran sebelumnya, yakni situs batu lumpur. Pada analisa batu pada pengeboran pertama itu, menunjukkan bukti danau purba yang kuat mendukung kehidupan. (ren)
Pengeboran kali ini diharapkan bisa mempelajari semen yang menahan butiran batu kecil dalam baru pasir, melansir Daily Digest, Senin 28 April 2014.
"Kami ingin mempelajari lebih lanjut proses basah yang membelokkan deposit pasir menjadi batu pasir di sini," jelas John Grotzinger, Ilmuwan Proyek Curiosity yang berasal dari California Institute of Technology, Pasadena, California.
Peneliti, kata Grotzinger, ingin mengetahui lebih dalam komposisi cairan apa yang mengikat butir-butir bersama. Komposisi kimia air merupakan bagian cerita kelayakhunian yang tengah diselidiki.
Menariknya, kemungkinan lokasi pengeboran lempengan batu pasir itu dinamai "Windjana." Nama itu mirip dengan suatu daerah kecil yang ada di Kimberley, Australia bagian barat.
Jawaban dari situs pengeboran itu dapat membantu ilmuwan mempelajari lebih lanjut kondisi dan bentuk lanskap Planet Merah di masa lalu. Bahkan bahan itu bisa jadi bekal untuk menguak pertanyaan apakah Mars pernah memiliki lingkungan yang mendukung kehidupan.
Sebelum mengebor di situs Windjana, Curiosity akan mengamati situs dengan kamera dan spektrometer sinar X. Kendaraan robotik ini juga akan menyikat debu pada bidang kecil tanah pada batuan Mars serta menggunakan tembakan laser guna membaca komposisi batuan.
Nah, jika situs dipandang cocok, segera Curiosity akan mengebor, mengumpulkan bahan sampel bubuk dari dalam batu pasir itu. Selanjutnya bahan itu dianalisa dengan instrumen laboratorium yang berada di Curiosity.
Pengeboran ini akan menjadi proyek pengeboran yang ketiga Curiosity. Dua lokasi pengeboran sebelumnya, yakni situs batu lumpur. Pada analisa batu pada pengeboran pertama itu, menunjukkan bukti danau purba yang kuat mendukung kehidupan. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar